Banyak sekali orang yang mengaku melihat penampakan setan, di suatu tempat. Umumnya, penampakan itu mengerikan, dan terjadi di rumah kosong, di dekat kuburan, dan di tempat tempat yang dianggap wingit dan angker.
Setan, yang sering dikonotasikan dengan hantu, dedemit, atau makluk gaib, pada hakikatnya mereka adalah jin jahat. Sebagaimana manusia, jin ada juga yang baik dan jahat, ada yang Islam, Kristen, atau beragama lain nya. Jin jahat, tentu saja suka mengganggu manusia. Menampakkan diri, menimbulkan bunyi - bunyian tertentu, dan kadang hanya sekilas lewat, seperti bayangan.
Dasarnya, jin adalah makhluk dua dimensi, yakni tembus, layaknya malaikat. Bedanya, jin tercipta dari api yang sangat panas, dan malaikat dari cahaya. Untuk hadir ke alam manusia yang tiga dimensi, jin memerlukan perantara, seperti fisik manusia. Contohnya, kesurupan. Sebab, jin tidak mampu untuk menampakkan dirinya di alam manusia secara nyata, tanpa lewat perantara.
Lalu, bagaimana pula dengan penampakan tertentu, yang sering mewujud, seperti pocong, kuntilanak, atau tuyul ? Itu juga merupakan perantara. Tuyul, selalu bentuk fisik manusia bertubuh kecil, kuntilanak berbentuk manusia dewasa, berkelamin perempuan, dan pocong juga selalu berbentuk manusia.
Jadi, jin tidak akan pernah bisa menampakkan wujud aslinya pada manusia. Mereka lemah, oleh sebab itu mereka memerlukan perantara, memerlukan fisik, meniru fisik manusia, untuk menakut nakuti manusia.
Jika mereka hadir dalam wujud aslinya, yakinlah, mereka tidak akan bisa dan tidak akan pernah membuat manusia takut.
Untuk membuat manusia takut, setan umumnya mencoba meniru bentuk yang ditakuti manusia. Pocong, yang merupakan perwujudan orang mati, mereka tiru, agar manusia takut. Karena orang mati dikafani dengan kain putih, mereka juga mengikuti. Bayangkan jika pocong ada yang berkain kafan warna pink, tentu tidak ada yang takut, sebab bentuk tersebut tidak umum dan tidak pernah dikenal dalam masyarakat kita, jadi orang menganggap itu bukan pocong, sebab berwarna pink.
Terus, apa sebabnya kalau jin sering menampakkan diri ? Menurut penuturan sesepuh, jika hantu sering terlihat di suatu tempat, atau di suatu perkampungan atau desa, percayalah, berarti di desa tersebut ada yang menyembah setan atau memuja setan.
Itulah sebabnya, penampakan sering terjadi desa daripada di kota, sebab orang desa lebih cenderung dekat dengan alam, pepohonan, gunung, jadi mereka menyembah atau memuja setan yang bercokol di pohon atau yang mendiami suatu lokasi di desa tersebut.
Sedangkan orang kota sibuk bekerja, refreshing ke mall, dan tidak ada waktu untuk melakukan perbuatan terkutuk tersebut. Lagipula tidak ada lokasi untuk itu, sebab kota umumnya sempit, padat, dan banyak gedung. Jin sudah pasti lari, sebab manusia ramai, dan tidak ada yang menyembahnya, dan ia lemah, serta tak bisa menampakkan diri pada manusia.
Akibatnya, jin jahat pindah ke desa, yang masih sepi manusia. Ia mencari pengikut, meneror warga, agar ditakuti, di sembah, dan akhirnya memiliki pengikut, sebab manusia sudah syirik. Dan syirik adalah dosa yang tak ada ampunan.
Saya sendiri, pernah menyaksikan berbagai upaya setan untuk menakuti manusia. Dari yang berbentuk bayangan tanpa wujud, yang muncul di jalan sepi, dan tingginya setinggi rumah dua tingkat.
Sedangkan yang berbentuk suara tanpa wujud, saya alami di rumah saya sendiri, saat pulang kampung ketika libur kuliah. Saya tidur di lantai dua yang sepi, tidak terawat, dan berantakan. Suaranya seperti orang jatuh, sangat keras, apalagi ditengah malam sunyi, namun tak ada apapun. Saya tidak menggubrisnya, dan kembali tidur. Melihat saya tidak takut, mungkin setan itu mulai takut dan mundur. Selanjutnya, tidak ada gangguan apapun sampai pagi.
Tentang penampakan wujud, berbentuk kuntilanak. Sayangnya, saya hanya sempat melihat kain nya, berwarna putih, melayang, keluar lewat ventilasi udara di dapur, lokasinya di sebuah rumah angker milik dukun ilmu hitam di kampung saya.
Bermula dari saya dan teman yang sering menginap di rumah angker tersebut, atas suruhan dukun si pemilik rumah. Sedangkan dukun tersebut tinggal bersama anak perempuan nya di rumah depan, jadi rumah mereka saling berhadapan. Secara pribadi, saya tidak punya masalah apapun dengan dukun tersebut, ia baik, sering mengantarkan makanan pada kami.
Oh ya, untuk sekedar informasi saja. Dukun tersebut pernah dipergoki oleh warga sedang lari tengah malam dalam keadaan tidak memakai sehelai benang pun. Entah ritual macam apakah itu, untuk memperdalam ilmu, atau untuk tujuan lain, saya kurang tahu. Yang pasti, kabar itu terdengar samar samar, dan lenyap di bawa angin. Mungkin masyarakat takut akan efeknya yang akan diterima, bila berani terang - terangan membeberkan kelakuan dukun tersebut.
Suatu malam, saya berdua dengan teman pulang telat, sehabis ngopi di sebuah warkop di pinggir jalan raya. Saya lupa malam apa, namun kejadian nya tengah malam, sekitar pukul dua dinihari.
Ketika ingin masuk kamar di rumah angker tempat kami tidur setiap malam tersebut, kami mendengar bunyi gaduh di arah dapur. Ketika kami hampir tiba di dapur, terlihat sepintas kelebatan kain putih kabur lewat jendela. Saya hanya sempat melihat kain nya, berwarna putih. Dan lemari terbuka, gulungan kain kafan berdarah kering, dan kain penutup jenazah motif batik berserakan di lantai. Rupanya kuntilanak tersebut sedang mencari sesuatu di lemari tersebut, namun kami keburu pulang, dan ia kabur karena takut ketahuan.
Rupanya kuntilanak itu penakut juga, duluan dia yang lari dari kami berdua, hehe.
Namun, kenapa saya tahu itu kuntilanak ? Pertama, kain nya jelas warna putih. Kedua, ia menerebos ventilasi udara yang sangat kecil, yang tidak mungkin dilewati manusia biasa secepat kilat. Yang ketiga, sejenak setelah ia kabur, terdengar suara tangisan di pohon mangga di belakang rumah angker tersebut, yang berpindah ke sebuah bengkel tua. Kami tidak ambil pusing, setelah memasukkan kembali barang keramat yang tercecer ke dalam lemari, kami segera masuk kamar, tidur.
Hanya itu kemampuan setan untuk menampakkan diri. Kejadian nya di desa, sebab masih banyak masyarakat yang memuja setan, jadi setan lebih senang di desa - desa, sebab ramai pengikut, ramai di puja, banyak diberi sesajen. Sedangkan di kota, hampir tidak ada kejadian seperti itu.
Terus, jika setan sudah terlihat, apa yang harus dilakukan ? Umum nya mereka akan hilang sendiri jika kita tidak mempedulikan nya. Jika ingin cepat setan itu pergi, lantunkan saja azan. Pasti mereka lari tunggang langgang.
Seorang teman saya pernah melempari setan yang memperlihatkan diri di sebuah lapangan bola kaki di desanya, dan setan tersebut segera hilang. Di sisi lain, seorang bapak tua yang akrab dengan saya, bercerita, bahwa ia pernah mengejar setan berwujud kuntilanak yang mencoba menakuti nya. Hasilnya, kuntilanak tersebut lari, terbang ketakutan.
Intinya, setan takut jika manusia berani. Dan setan berani jika manusia takut padanya.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ikrimah, ia berkata: “Sebenarnya jin takut pada manusia sebagaimana manusia juga takut kepada mereka atau ada yang lebih besar takutnya. Apabila manusia turun kesebuah lembah maka jin pun lari ketakutan, kemudian pemimpin kaum berkata: kami berlindung kepada tuan penghuni lembah ini, maka jin pun berkata : Kami lihat mereka (manusia) takut pada kami, sebagaimana kami takut pada mereka, lalu jin - jin itu mendekati manusia dan mengganggunya (merasukinya) bahkan kadang sampai gila “
Jadi, itulah sedikit pencerahan dari saya. Semoga bermanfaat.
Jika di rasa artikel ini menarik, silahkan sebarkan pada teman, keluarga atau saudara. Terima kasih.
.